1.
TES
a.
Pengertian Tes
1)
Tes ialah suatu
percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada atau tidaknya hasil-hasil
pembelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid (Muchtar
Bukhori)
2)
Tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau
keterangan-keterangan yang diinginkan tentang seseorang, dengan cara yang boleh
dikatakan tepat dan cepat (Amier Daien Indrakusuma)
3)
Sudjana (1989:6)
“Pengertian test sebagai alat penilaian adalah pernyataan-pernyataan yang
diberikan pada siswa untuk mendapat jawaban dari siswa dalam bentuk lisan (test
lisan) dan dalam bentuk tertulis (test tertulis) atau dalam bentuk perbuatan
(test tindakan)”.
4)
Test is any series of questions or exercise or other
means of measuring the skill, knowledge, intelligence, capacities of aptitudes
or an individual or group (Webste’s
Collegiate)
Dari beberapa pengertian tes diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa tes adalah instrumen
yang berisi suatu atau seperangkat pertanyaan/tugas yang direncanakan untuk
memperoleh informasi tentang pengetahuan/ kemampuan seseorang. Setiap pertanyaan/tugas tersebut mempunyai
jawaban atau ketentuan yang benar.
b.
Contoh Tes
·
25 soal/
pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda
·
Tes mengemudi
untuk mendapatkan SIM
2.
PENGUKURAN
a.
Pengertian Pengukuran
1)
Menurut Hamzah B Uno dalam bukunya Assessment Pembelajaran(1) (2012:
2), pengukuran adalah kegiatan atau upaya yang dilakukan untuk memberikan
angka-angka pada suatu gejala, peristiwa atau benda, sehingga hasil pengukuran
akan selalu berupa angka.
2) Menurut
Mardapi dalam bukunya Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan(2) (2012: 7), pengukuran pada dasarnya adalah kegiatan penentuan
angka terhadap suatu obyek secara sistematis. penentuan angka ini merupakan
usaha untuk menggambarkan karakteristik suatu objek.
3) Menurut
Mardapi dalam bukunya Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan(2) (2012: 1), pengukuran
pendidikan merupakan kegiatan melakukan kuantifikasi gejala atau objek.
4) Menurut
(Allen & Yen, 1979) dalam buku Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan(2) (2004: 5), pengukuran
adalah penetapan angka dengan cara sistematik untuk menyatakan keadaan individu
atau objek.
5) Menurut Wiersma dan Jurs (1985), dalam buku Evaluasi Pembelajaran(3)
(2012 : 7), bahwa “technically, measurement is the assignment of
numerals to objects or events according to rules that give numeral quantitative
meaning”. (secara teknis, pengukuran adalah pengalihan dari angka ke objek
atau peristiwa sesuai dengan aturan yang memberikan makna angka secara
kuantitatif).
6) Menurut Wand dan Brown dalam buku Evaluasi Pendidikan(4) (1982 :2), pengukuran adalah
suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas daripada
sesuatu. (Wand and Brown, 19, hal 1.)
7) Menurut Parnel dalam buku Prinsip-Prinsip & Evaluasi Pengajaran(5) (1984 : 8), pengukuran adalah langkah
awal dari pengajaran. Tanpa pengukuran tidak dapat terjadi penilaian. Tanpa
penilaian, tidak akan terjadi umpan balik. Tanpa umpan balik, tidak akan
diperoleh pengetahuan yang baik tentang hasil.
8) Menurut
Eddy Soewardi dalam bukunya Pengukuran
& Evaluasi Hasil Belajar(13) (1987 : 4), Pengukuran ialah
proses menentukan luas sesuatu; bersifat kuantitatif.
9) Menurut
Wand & Brown dalam buku Pengukuran
& Evaluasi Hasil Belajar(13) (1987 : 3), Pengukuran adalah
tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas sesuatu.
10) Menurut
Anas Sudijono dalam bukunya Pengantar Evaluasi Pendidikan, Pengukuran yang dalam bahasa Inggris dikenal
dengan Measurement dan dalam bahasa Arabnya
muqayasah, dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk
“mengukur” sesuatu. Mengukur pada hakikatnya adalah membandingkan sesuatu
dengan atau atas dasar ukuran tertentu. Misalnya mengukur suhu badan dengan
ukuran berupa thermometer.
Dari
beberapa pengertian pengukuran diatas, maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran
adalah kegiatan
pemberian angka kepada sesuatu atau karakteristik tertentu pada objek atau
kegiatan atas dasar ketentuan yang berlaku dan telah ditetapkan serta proses
penetapan angka dengan cara sistematik untuk menyatakan keadaan individu atau
objek.
b. Contoh Pengukuran
·
Ali mendapatkan skor 5 dari tes pilihan ganda yang
terdiri dari 25 soal.
3.
PENILAIAN
a. Pengertian Penilaian
1) Griffin
dan Nix (1991: 53) menyatakan penilaian adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah
fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu.
2) Menurut
Hamzah B Uno dalam buku Assessment
Pembelajaran (2012:2), assessment dapat diartikan sebagai proses
untuk mendapatkan informasi dalam bentuk apapun yang dapat digunakan untuk
dasar pengambilan keputusan tentang siswa, baik yang menyangkut kurikulum,
program pembelajaran, iklim sekolah maupun kebijakan-kebijakan sekolah.
3) Djemari
Mardapi (1999:8) mengemukakan bahwa penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil
pengukuran.
4) Gronlund
& Linn (1950:5) mendefinisikan penilaian sebagai suatu proses yang
sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta
menginterpretasikan informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang siswa atau
sekelompok siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek
pengetahuan, sikap maupun keterampilan.
5) Menurut
Johnson & Johnson (2003:2) dalam Djemari Mardapi (2012:5) Asesmen adalah
kegiatan mengumpulkan informasi tentang kualitan atau kuantitas perubahan pada
peserta didik, grup, pendidik atau administrator.
6) Menurut
TGAT (1987) dalam Djemari Mardapi (2012:5), Asesmen mencakup semua cara yang
digunakan untuk menilai unjuk kerja individu atau kelompok.
7) Menurut
Purwanto (2013:3) Penilaian adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil
pengukuran dan kriteria tertentu. Hasil pengukuran merupakan angka mati yang
tidak mempunyai makna apapun.
Berdasarkan definisi para ahli, dapat
disimpulkan bahwa penilaian merupakan kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan
hasil pengukuran mengenai unjuk kerja individu atau kelompok.
b. Contoh Penilaian
-
Karena Ali mendapatkan skor 5 berarti Ali dinyatakan
tidak lulus.
4.
EVALUASI
a. Pengertian Evaluasi
1) Menurut
Eddy Soewardi dalam bukunya Pengukuran
Dan Evaluasi Hasil Belajar(13) (1987 : 4), Evaluasi pendidikan
adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai segala sesuatu yang
ada hubungannya dengan dunia pendidikan.
2) Menurut
Eddy Soewardi dalam bukunya Pengukuran
Dan Evaluasi Hasil Belajar (1987 : 4), evaluasi adalah proses menentukan
nilai sesuatu; bersifat kualitatif.
3) Menurut
Hamzah B Uno dalam bukunya Assessment
Pembelajaran(1) (2012: 3),
Evaluasi adalah proses pemberian makna atau ketetapan kualitas hasil pengukuran
dengan cara membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan criteria tertentu
4) Menurut
Suharsimi Arikunto (2004: 1) dalam bukunya Dasar - Dasar Evaluasi Pendidikan(7),
Evaluasi adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya
sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan
alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan.
5) Menurut
Cronbach & Stufflebeam dalam buku Dasar
– Dasar Evaluasi Pendidikan(7)
(2003 : 3), evaluasi bukan sekedar mengukur sejauh manan tujuan tercapai,
tetapi digunakan untuk membuat keputusan.
6) Menurut
Djemari Mardapi (2012: 4) dalam bukunya Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Pendidikan(2), evaluasi adalah salah satu rangkaian kegiatan dalam
meningkatkan kualitas, kinerja, atau produktivitas suatu lembaga dalam
melaksanakan programnya.
7) Menurut
Djemari Mardapi (2012: 27) dalam bukunya Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Pendidikan(2), evaluasi
adalah proses mengumpulkan informasi untuk menentukan pencapaian belajar atau
kelompok.
8) Menurut
Griffin & Nix (1991) dalam buku Pengukuran,
Penilaian dan Evaluasi Pendidikan(2) (2012 : 4), evaluasi adalah judgment terhadap
nilai hasil pengukuran atau implikasi dari hasil pengukuran.
9)
Menurut Stufflebeam & Shinkfield
(1985) dalam buku Pengukuran, Penilaian
dan Evaluasi Pendidikan(2) (2012 : 26), Evaluasi didefinisikan sebagai proses
untuk memperoleh informasi guna memilih alternatif yang terbaik
10)
Menurut Stark dan Thomas (1950) dalam
buku Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Pendidikan(2) (2012 : 27),
menyatakan bahwa evaluasi yang hanya melihat kesesuaian unjuk kerja dan tujuan
telah dikritik karena menyempitkan fokus dalam banyak situasi pendidikan.
11) Menurut
Scriven (1967) dalam buku Pengukuran,
Penilaian dan Evaluasi Pendidikan(2) (2012 : 33) , menyatakan “Evalution as the
assesment of worth and merit”. Dia memandang bahwa evaluasi sebagai metode atau
cara untuk menilai kegunaan dan kemanfaatan suatu program yang telah
dilaksanakan, yang sangat berguna bagi konsumen.
12) Menurut
Norman E. Gronlund (1976) dalam buku Prinsip-Prinsip
& Evaluasi Pengajaran(5) (1984
: 3), “ evaluation … a systematic process
of determining the extent to which instructional objecttives are achieved by
pupils”. (evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau
membuat keputusan sampai sejauh mana tujuan pengajaran telah dicapai oleh
siswa)
13) Menurut Guba dan Lincoln (1985 : 35) dalam buku Evaluasi Pembelajaran(3) (2011 : 8), mendefinisikan evaluasi sebagai “a
process for describing an evaluand and judging its merit and worth”. (suatu
proses untuk menggambarkan evaluan (orang yang dievaluasi) dan menimbang makna
dan nilainya).
14) Menurut
Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977) dalam buku Pengantar Evaluasi
Pendidikan(9) (2005 : 1) “Evaluation refer
to the act or process to determining the value of something”.
Menurutnya evaluasi itu mengandung pengertian suatu tindakan atau suatu proses
untuk menentukan nilai dari sesuatu.
15) Menurut
Slameto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan(7) (1988 : 4), evaluasi adalah bagian dari
kegiatan kehidupan manusia sehari-hari.
16) Menurut
Harjanto dalam bukunya Perencanaan
Pembelajaran(11) (1997 : 277), evaluasi pengajaran adalah
penilaian/penaksiran terhadap pertumbuhan dan kemajuan peserta didik ke arah
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dalam hukum.
17) Menurut
Mehrens & Lehmann, 1978 : 5) dalam buku
Prinsip-Prinsip & Evaluasi Pengajaran(5) (1984 : 3), evaluasi adalah suatu proses
merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan
untuk membuat alternatif-alternatif keputusan.
18) Menurut
Maclcolm & Provus pencetus Disrepancy Evaluation (1971) dalam buku Evaluasi Program(12) (2000 :
3), evaluasi sebagai perbedaan apa yang ada dengan suatu standar untuk
mengetahui apakah ada selisih.
19) Menurut
Anas Sudjono dalam bukunya Pengantar
Evaluasi Pendidikan, “Evaluasi”
adalah mencakup dua kegiatan yaitu mencakup “pengukuran: dan “penilaian”.
Evaluasi adalah keiatan atau proses untuk menilai sesuatu
b.
Contoh Evaluasi
· Karena Ali mendapatkan poin 5 dan dinyatakan tidak lulus,
maka Ali harus meningkatkan kinerja belajarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar