A.
Penilaian Acuan Patokan (PAP)
a.
Definisi
Arifin
(2009) menyatakan bahwa Pendekatan Acuan Patokan (PAP) merupakan pendekatan
penilaian yang menentukan berhasil atau tidaknya siswa berdasarkan pada patokan
atau kriteria ataupun kompetensi tertentu. Arifin (2010) menyatakan bahwa
pendekatan PAP membandingkan kedudukan siswa dengan kompetensi dasar dan tidak
menbandinglan kemampuan siswa dengan teman sekelasnya melainkan dengan suatu
kriteria spesifik.
Harun
menyatakan bahwa PAP pada dasrnya merupakan penilaian yang membandingkan hasil
belajar mahasiswa terhadap sustu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian
tersebut menunjukkan bahwa sebelum usaha penilaian dilakukan terlebih dahulu
harus ditetapkan patokan yang akan dipakai untuk membandingkan angka-angka
hasil pengukuran agar hasil pengukuran tersebut memiliki arti tertentu.
Disebut juga Criterion
Reference Evaluation.
b.
Tujuan
1. Untuk menentukan apakah seorang peserta
didik sudah menguasai tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
2. Guru/dosen dapat memilih PAP bila
mereka ingin mengetahui sejauh mana peserta didik telah menguasai keterampilan
yang diharapkan dapat dicapai.
3.
Informasi
ini berguna untuk menentukan seberapa baik peserta didik telah mempelajari
kurikulum dan sebaik mana 'sekolah' mengajarkan kurikulum.
c. Karakteristik
1.
dapat
meningkatkan kualitas pengajaran
2. tepat
untuk penilaian sumatif
3. kemungkinan
terjadi tidak ada siswa yang lulus
4. tidak
perlu menghitung rata-rata
d. Pertimbangan
pemilihan PAP
1.
Tidak
menggunakann angkarata-rata yang dihasilkan dalam kelompok yang diuji melainkan
telah terlebih dahulu ditetapkan kriteria keberhasilanya itu "batas lulus"
penguasaan tujuan instruksional (bahan pelajaran).
2.
Mahasiswa
yang telah mencapai batas ini dianggap telah berhasil dalam belajar dan diperkenankan
mempelajari bahan pelajaran yang lebih tinggi sedang yang belum mencapai dianggap
belum berhasil.
3.
Bila
dosen menggunakan PAP maka dalam proses pengajarannya dosen tidak bisa begitu saja
membiarkan mahasiswa menjalani sendiri proses belajarnya, melainkan terus menerus
secara langsung atau tidak langsung merangsang dan memeriksa kemajuan belajar mahasiswa.
B.
Penilaian Acuan Normatif (PAN)
a.
Pengertian
Ada beberapa
pendapat tentang pengertian Penilaian Acuan Norma, yaitu:
1. Acuan norma
merupakan elemen pilihan yang memeberikan daftar dokumen normatif yang diacu
dalam standar sehingga acuan tersebut tidak terpisahkan dalam penerapan
standar. Data dokumen normatif yang diacu dalam standar yang sangat diperlukan
dalam penerapan standar.
2. Penilaian
acuan norma (PAN) merupakan pendekatan klasik, karena tampilan pencapaian hasil
belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang
mengikuti tes yang sama. Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran
yang menggunakan prinsip belajar kompetitif.
3. Pengolahan
dan pengubahan skor mentah menjadi nilai dilakukan dengan mengacu pada norma
atau kelompok. Cara ini dikenal sebagai penilaian acuan norma (PAN).
4. PAN adalah
Nilai sekelompok peserta didik (siswa) dalam suatu proses pembelajaran
didasarkan pada tingkat penguasaan di kelompok itu. Artinya pemberian nilai
mengacu pada perolehan nilai di kelompok itu.
5. Penilaian
Acuan Norma (PAN) yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang siswa dengan
nilai kelompoknya. Jadi dalam hal ini prestasi seluruh siswa dalam kelas /
kelompok dipakai sebagai dasar penilaian.
Dari beberapa pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Penilaian Acuan Norma
adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelmpok; nilai-nilai
yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang lain yang
termasuk di dalam kelompok itu.
Menurut prinsip pengukuran norma, tes baku
pencapaian diadministrasi dan penampilan baku normative dikalkulasi untuk
kelompok-kelompok pengambil tes yang bervariasi. Skor yang dihasilkan siswa
dalam tes yang sama dibandingkan dengan hasil populasi atau hasil keseluruhan
yang telah dibakukan. Guru kelas kemudian mengikuti asas yang sama, mengukur
pencapaian hasil belajar siswa, dengan tepat membandingkan terhadap siswa lain
dalam tes yang sama. Seperti evaluasi empiris, guru melakukan pengukuran,
mengadministrasi tes, menghitung skor, merangking skor, dari tes yang tertinggi
sampai yang terendah, menentukan skor rerata menentukan simpang baku dan
variannya.
Disebut juga dengan Normative Reference Evaluation
(NRE)
b.
Ciri-ciri
PAN
Berikut ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan
Normatif :
1.
Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan
status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya. Artinya,
Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui kemampuan
peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain
sebagainya.
2.
Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang
bersifat “relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi
dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
3.
Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak
mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran
yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya)
dalam komunitasnya (kelompoknya).
4.
Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk
menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai
dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
5.
Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang
menggambarkan penguasaan kelompok.
c.
Keuntungan
dan Kelemahan PAN
1.
Keuntungan
- Keberhasilan
pengajaran bagi siswa diketahui berdasarkan prestasi kelompok
2.
Kelemahan
- kurang
meningkatkan kualitas hasil belajar
- kurang
praktis karena harus menghitung rata-rata
- tidak
dapat dijadikan ukuran dalam menilai keberhasilan pengajaran
- norma
keberhasilan tidak tetap
C.
Penilaian Acuan Gabungan (PAG)
Penilaian acuan gabungan merupakan
kombinasi dari penilaian acuan normatif dan patokan. Nurhasan (2000:317)
menjelaskan sebagai berikut: “Dalam penerapan penilaian acuan gabungan (PAP dan
PAN), dalam pembuatan norma penilaiannya menggunakan dua tahap yaitu tahap
pertama menerapkan prosedur penilaian acuan patokan dengan terlebih dahulu
menentukan batas minimal skor yang harus dicapai (passing-grade) dan tahap
kedua menerapkan prosedur penilaian acuan norma terhadap skor-skor yang berada
di atas batas minimal skor yang harus dicapai (passing-grade).”
Pada pembuatan norma penilaian
gabungan menggunakan dasar hasil penghitungan rata-rata dan simpangan baku dari
skor-skor yang berada di atas passing-grade. Selanjutnya dalam pembuatan norma
penilaiannya dapat menggunakan standar penilaian 1 – 10, 10 – 100, atau standar
penilaian dengan huruf (A, B, C, D, dan E).
D.
PERSAMAAN DAN PERBADAAN PAP DAN PAN
Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan
mempunyai beberapa persamaan sebagai berikut:
1.
Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan
adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan.
Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional
khusus
2.
Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan,
digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang
diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir
pengambilan keputusan.
3.
Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang
siswa, kedua pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun dalam satu
tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
4.
Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik
perilaku yang akan diukur.
5.
Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes
subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan.
6.
Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan
reliabilitasnya.
7.
Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk
maksud yang berbeda.
Perbedaan kedua penilaian adalah
sebagai berikut:
1.
Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar
perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan
patokan biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan
banyak butir tes untuk setiap perilaku.
2.
Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara
peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian
acuan patokan menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang
tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.
3.
Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir
tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang
terlalu mudah dan terlalu sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan
butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli
dengan tingkat kesulitannya.
4.
Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey.
Penilaian acuan patokan digunakan terutama untuk penguasaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar