Rabu, 05 Maret 2014

PAP, PAN, DAN PAG

 
A.   Penilaian Acuan Patokan (PAP)
a.      Definisi
Arifin (2009) menyatakan bahwa Pendekatan Acuan Patokan (PAP) merupakan pendekatan penilaian yang menentukan berhasil atau tidaknya siswa berdasarkan pada patokan atau kriteria ataupun kompetensi tertentu. Arifin (2010) menyatakan bahwa pendekatan PAP membandingkan kedudukan siswa dengan kompetensi dasar dan tidak menbandinglan kemampuan siswa dengan teman sekelasnya melainkan dengan suatu kriteria spesifik.
Harun menyatakan bahwa PAP pada dasrnya merupakan penilaian yang membandingkan hasil belajar mahasiswa terhadap sustu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa sebelum usaha penilaian dilakukan terlebih dahulu harus ditetapkan patokan yang akan dipakai untuk membandingkan angka-angka hasil pengukuran agar hasil pengukuran tersebut memiliki arti tertentu.
Disebut juga Criterion Reference Evaluation.
b.      Tujuan
1.      Untuk menentukan apakah seorang peserta didik sudah menguasai tujuan instruksional yang telah ditetapkan.
2.      Guru/dosen dapat memilih PAP bila mereka ingin mengetahui sejauh mana peserta didik telah menguasai keterampilan yang diharapkan dapat dicapai.
3.      Informasi ini berguna untuk menentukan seberapa baik peserta didik telah mempelajari kurikulum dan sebaik mana 'sekolah' mengajarkan kurikulum.
c.       Karakteristik
1.      dapat meningkatkan kualitas pengajaran
2.      tepat untuk penilaian sumatif
3.      kemungkinan terjadi tidak ada siswa yang lulus
4.      tidak perlu menghitung rata-rata

d.      Pertimbangan pemilihan PAP
1.      Tidak menggunakann angkarata-rata yang dihasilkan dalam kelompok yang diuji melainkan telah terlebih dahulu ditetapkan kriteria keberhasilanya itu "batas lulus" penguasaan tujuan instruksional (bahan pelajaran).
2.      Mahasiswa yang telah mencapai batas ini dianggap telah berhasil dalam belajar dan diperkenankan mempelajari bahan pelajaran yang lebih tinggi sedang yang belum mencapai dianggap belum berhasil.
3.      Bila dosen menggunakan PAP maka dalam proses pengajarannya dosen tidak bisa begitu saja membiarkan mahasiswa menjalani sendiri proses belajarnya, melainkan terus menerus secara langsung atau tidak langsung merangsang dan memeriksa kemajuan belajar mahasiswa.

B.     Penilaian Acuan Normatif (PAN)
a.      Pengertian
Ada beberapa pendapat tentang pengertian Penilaian Acuan Norma, yaitu:
1.      Acuan norma merupakan elemen pilihan yang memeberikan daftar dokumen normatif yang diacu dalam standar sehingga acuan tersebut tidak terpisahkan dalam penerapan standar. Data dokumen normatif yang diacu dalam standar yang sangat diperlukan dalam penerapan standar.
2.      Penilaian acuan norma (PAN) merupakan pendekatan klasik, karena tampilan pencapaian hasil belajar siswa pada suatu tes dibandingkan dengan penampilan siswa lain yang mengikuti tes yang sama. Pengukuran ini digunakan sebagai metode pengukuran yang menggunakan prinsip belajar kompetitif.
3.      Pengolahan dan pengubahan skor mentah menjadi nilai dilakukan dengan mengacu pada norma atau kelompok. Cara ini dikenal sebagai penilaian acuan norma (PAN).
4.      PAN adalah Nilai sekelompok peserta didik (siswa) dalam suatu proses pembelajaran didasarkan pada tingkat penguasaan di kelompok itu. Artinya pemberian nilai mengacu pada perolehan nilai di kelompok itu.
5.      Penilaian Acuan Norma (PAN) yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang siswa dengan nilai kelompoknya. Jadi dalam hal ini prestasi seluruh siswa dalam kelas / kelompok dipakai sebagai dasar penilaian.
Dari beberapa pengertian ini dapat disimpulkan bahwa Penilaian Acuan Norma adalah penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelmpok; nilai-nilai yang diperoleh siswa diperbandingkan dengan nilai-nilai siswa yang lain yang termasuk di dalam kelompok itu.
Menurut prinsip pengukuran norma, tes baku pencapaian diadministrasi dan penampilan baku normative dikalkulasi untuk kelompok-kelompok pengambil tes yang bervariasi. Skor yang dihasilkan siswa dalam tes yang sama dibandingkan dengan hasil populasi atau hasil keseluruhan yang telah dibakukan. Guru kelas kemudian mengikuti asas yang sama, mengukur pencapaian hasil belajar siswa, dengan tepat membandingkan terhadap siswa lain dalam tes yang sama. Seperti evaluasi empiris, guru melakukan pengukuran, mengadministrasi tes, menghitung skor, merangking skor, dari tes yang tertinggi sampai yang terendah, menentukan skor rerata menentukan simpang baku dan variannya.
Disebut juga dengan Normative Reference Evaluation (NRE)
b.      Ciri-ciri PAN
Berikut ini beberapa ciri dari Penilaian Acuan Normatif :
1.      Penilaian Acuan Normatif digunakan untuk menentukan status setiap peserta didik terhadap kemampuan peserta didik lainnya. Artinya, Penilaian Acuan Normatif digunakan apabila kita ingin mengetahui kemampuan peserta didik di dalam komunitasnya seperti di kelas, sekolah, dan lain sebagainya.
2.      Penilaian Acuan Normatif menggunakan kriteria yang bersifat “relative”. Artinya, selalu berubah-ubah disesuaikan dengan kondisi dan atau kebutuhan pada waktu tersebut.
3.      Nilai hasil dari Penilaian Acuan Normatif tidak mencerminkan tingkat kemampuan dan penguasaan siswa tentang materi pengajaran yang diteskan, tetapi hanya menunjuk kedudukan peserta didik (peringkatnya) dalam komunitasnya (kelompoknya).
4.      Penilaian Acuan Normatif memiliki kecendrungan untuk menggunakan rentangan tingkat penguasaan seseorang terhadap kelompoknya, mulai dari yang sangat istimewa sampai dengan yang mengalami kesulitan yang serius.
5.      Penilaian Acuan Normatif memberikan skor yang menggambarkan penguasaan kelompok.
c.       Keuntungan dan Kelemahan PAN
1.                  Keuntungan
-       Keberhasilan pengajaran bagi siswa diketahui berdasarkan prestasi kelompok
2.                  Kelemahan
-       kurang meningkatkan kualitas hasil belajar
-       kurang praktis karena harus menghitung rata-rata
-       tidak dapat dijadikan ukuran dalam menilai keberhasilan pengajaran
-       norma keberhasilan tidak tetap

C.    Penilaian Acuan Gabungan (PAG)
Penilaian acuan gabungan merupakan kombinasi dari penilaian acuan normatif dan patokan. Nurhasan (2000:317) menjelaskan sebagai berikut: “Dalam penerapan penilaian acuan gabungan (PAP dan PAN), dalam pembuatan norma penilaiannya menggunakan dua tahap yaitu tahap pertama menerapkan prosedur penilaian acuan patokan dengan terlebih dahulu menentukan batas minimal skor yang harus dicapai (passing-grade) dan tahap kedua menerapkan prosedur penilaian acuan norma terhadap skor-skor yang berada di atas batas minimal skor yang harus dicapai (passing-grade).”
Pada pembuatan norma penilaian gabungan menggunakan dasar hasil penghitungan rata-rata dan simpangan baku dari skor-skor yang berada di atas passing-grade. Selanjutnya dalam pembuatan norma penilaiannya dapat menggunakan standar penilaian 1 – 10, 10 – 100, atau standar penilaian dengan huruf (A, B, C, D, dan E).

D.   PERSAMAAN DAN PERBADAAN PAP DAN PAN
Penilaian Acuan Norma dan Penilaian Acuan Patokan mempunyai beberapa persamaan sebagai berikut:
1.      Penilaian acuan norma dan acuan patokan memerlukan adanya tujuan evaluasi spesifik sebagai penentuan fokus item yang diperlukan. Tujuan tersebut termasuk tujuan intruksional umum dan tujuan intruksional khusus
2.      Kedua pengukuran memerlukan sample yang relevan, digunakan sebagai subjek yang hendak dijadikan sasaran evaluasi. Sample yang diukur mempresentasikan populasi siwa yang hendak menjadi target akhir pengambilan keputusan.
3.      Untuk mandapatkan informasi yang diinginkan tenyang siswa, kedua pengukuran sama-sama nenerlukan item-item yang disusun dalam satu tes dengan menggunakan aturan dasar penulisan instrument.
4.      Keduanya mempersyaratkan perumusan secara spesifik perilaku yang akan diukur.
5.      Keduanya menggunakan macam tes yang sama seperti tes subjektif, tes karangan, tes penampilan atau keterampilan.
6.      Keduanya dinilai kualitasnya dari segi validitas dan reliabilitasnya.
7.      Keduanya digunakan ke dalam pendidikan walaupun untuk maksud yang berbeda.
Perbedaan kedua penilaian adalah sebagai berikut:
1.      Penilaian acuan norma biasanya mengukur sejumlah besar perilaku khusus dengan sedikit butir tes untuk setiap perilaku. Penilaian acuan patokan biasanya mengukur perilaku khusus dalam jumlah yang terbatas dengan banyak butir tes untuk setiap perilaku.
2.      Penilaian acuan norma menekankan perbedaan di antara peserta tes dari segi tingkat pencapaian belajar secara relatif. Penilaian acuan patokan menekankan penjelasan tentang apa perilaku yang dapat dan yang tidak dapat dilakukan oleh setiap peserta tes.
3.      Penilaian acuan norma lebih mementingkan butir-butir tes yang mempunyai tingkat kesulitan sedang dan biasanya membuang tes yang terlalu mudah dan terlalu sulit. Penilaian acuan patokan mementingkan butir-butir tes yang relevan dengan perilaku yang akan diukur tanpa perduli dengan tingkat kesulitannya.
4.      Penilaian acuan norma digunakan terutama untuk survey. Penilaian acuan patokan digunakan terutama untuk penguasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar